Tahukah kalian akan fenomena bintang jatuh? Kerap kali kita mengkaitkan bintang jatuh untuk meminta sebuah harapan pada Sang Pencipta. Bintang jatuh yang kita lihat di langit malam sebenarnya bukanlah bintang yang sesungguhnya. Akan tetapi, sebuah fenomena yang disebut dengan meteor.
Berabad-abad yang lalu, tidak ada yang tahu apa itu “meteor”. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sesuatu yang tinggi”. Meteor secara harfiah adalah benda langit yang melayang antar galaksi. Meteor berasal dari potongan ekor komet, sisa-sisa asteroid, atau puing-puing lainnya. Saat meteor memasuki atmosfer bumi, gesekan udara menyebabkan meteor memanas dan terbakar sehingga menimbulkan api. Meteor yang jatuh ke bumi memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari seukuran sebutir pasir hingga satu meter. Banyak pengamat zaman dahulu yang beranggapan bahwa fenomena bintang jatuh merupakan fenomena atmosfer. Namun meteor sebenarnya tidak datang dari udara, melainkan dari luar angkasa. Meteor yang kita lihat sebagai bintang jatuh disebut meteor yang tidak disengaja, yaitu bongkahan kecil batu atau bongkahan logam yang dipecah oleh asteroid yang saling bertabrakan saat mengorbit Matahari.
Lalu bagaimana efek bintang jatuh bisa terjadi? Fenomena meteorit bisa disebabkan oleh empat hal, yaitu meteor, gesekan atmosfer, kecepatan tinggi, dan hujan meteor. Meteoroid sendiri merupakan partikel kecil dari luar angkasa yang dapat berupa bongkahan batu atau debu kosmik. Ketika meteoroid ini memasuki atmosfer bumi, langsung terjadi gesekan di udara yang menyebabkannya memanas dan terbakar. Hal ini menciptakan cahaya yang sering kita sebut bintang jatuh. Meteoroid memasuki atmosfer dengan kecepatan sangat tinggi, yang dapat meningkatkan panas gesekan dan menjadikannya sangat terang di langit.
Saat bumi melewati jejak debu yang ditinggalkan komet, terjadilah hujan meteor. Ingatlah bahwa bagian paling terang dari fenomena ini adalah cahaya meteor itu sendiri, yang biasanya hanya berlangsung satu detik atau kurang. Dalam waktu singkat tersebut, sebuah meteoroid mampu menembus atmosfer bumi secara horizontal sejauh puluhan kilometer dan juga jatuh sejauh 10 kilometer atau lebih. Ia kemudian menguap seluruhnya, meski masih berada puluhan kilometer di atas permukaan tanah. Mungkin kita yang pernah melihat fenomena bintang jatuh ini pasti mengetahui bahwa meteor ini menghantam tanah dan meninggalkan kawah yang terbakar, namun hal tersebut hanyalah ilusi belaka. Faktanya, hampir semua meteoroid berukuran kurang dari satu milimeter, sehingga terlalu kecil untuk bertahan hidup dan jatuh ke permukaan. Sebaliknya, meteor tersebut terbakar beberapa kali lipat ketinggian pesawat jet