May 4, 2024

Ketika kita makan makanan dan minuman panas biasanya kita akan meniup supaya makanan atau minuman masuk ke mulut dalam keadaan dingin. Hal ini dapat memberikan risiko terhadap kesehatan karena dalam ilmu kimia ketika manusia bernapas menghirup oksigen atau O2 dan menghembuskan karbondioksida atau CO2. Dalam makanan panas  mengandung H2O, apabila kita meniup makanan panas tentunya gas yang kita keluarkan adalah gas CO2 dan akan terjadi reaksi antara CO2 dan H2O karena gas hasil pernapasan bertemu dengan uap air. Adapun reaksinya sebagai berikut :

CO2 + H2O  ®  H2CO3

H2CO3 merupakan Carbon acid (senyawa asam karbonat) yang berguna untuk mengatur Ph (tingkat keasaman dalam darah). Darah merupakan buffer (Larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan basa konjungsinya berupa HCO3. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba tiba dalam pH darah. Dengan kita meniup makanan atau minuman panas berarti kita mengkonsumsi H2CO3 (asam karbonat) secara tidak langsung yang bisa mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun dan hal ini bisa menyebabkan asidosis.

Asidosis adalah keadaan dimana darah mengandung banyak asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Selain asidosis kelainan yang bisa terjadi karena adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut adalah Alkalosis. Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah mengandung banyak basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan terkadang bisa menyebabkan meningkatnya pH darah.

Dampak atau efek dari menurunnya pH darah adalah pernafasan jadi lebih dalam dan lebih cepat itu adalah usaha tubuh dalam menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbondioksida. Dan sudah pasti kita jadi terengah engah dalam bernafas. Selain itu ginjal juga berusaha menetralkan keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Namun apabila tubuh secara terus menerus mengkonsumsi H2CO3 dalam jumlah berlebih, maka ginjal pun tidak akan sanggup bekerja lagi dan bisa menyebabkan asidosis berat. Selain tidak dianjurkan oleh agama (terutama agama islam), dari segi medis kebiasaan itu juga ternyata tidak bagus untuk kesehatan. Apabila hal ini terus berlanjut maka akan menimbulkan kelelahan luar biasa, rasa ngantuk, sering mual dan mengalami kebingungan jika asidosis sudah tidak bisa ditangani bisa menimbulkan tekanan darah menurun, syok, koma bahkan kematian.